Eka Salmah Apriliyanti
Selasa, 20 November 2018
Jakarta - kemenristekdikti (Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi) telah mengeluarkan kebijakan baru mengenai SBMPTN (Seleksi
Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) 2019.
Kebijakan baru tersebut sangat berbeda dengan kebijakan tahun ini. Hal
tersebut menarik perhatian para calon mahasiswa lulusan tahun 2019 maupun calon
mahasiswa lulusan 2 tahun sebelumnya. Hal tersebut juga menyebabkan pro dan
kontra terhadap kebijakan tersebut.
Zahra Avia (18), calon peserta SBMPTN 2019 ,lulusan tahun
2018, mengatakan kalau sebenarnya kebijakan baru ini lebih di sukai dikarenakan
ujian tersebut ada kesempatan keduanya. Lebih enaknya lagi, sistem kebijakan
baru ini akan mengeluarkan nilai dari ujian yang dikerjakan, jadi mereka dapat
mengetahui serta mengukur jurusan dan universitas apa yang cocok untuk mereka
pilih.
Aqilah Khoirunnisa (18), calon peserta SBMPTN 2019, lulusan tahun 2018
juga mengatakan kalau tes SBMPTN 2019 ini akan menggunakan HOTS (Higher Order
Thinking Skill), seperti UN (Ujian Nasional) tahun ini. Tingkat kesulitan soal
menggunakan HOTS agar calon mahasiswa dapat berfikir pada tingkat yang lebih
tinggi daripada menghafal.
SBMPTN
2019 ini juga sudah d i wajibkan UTBK (Ujian Tes Berbasis Komputer), berbeda
dengan tahun sebelumnya yang masih bisa memilih antara UTBK dengan UTBC (Ujian
Tes Berbasis Cetak). Ada yang setuju dengan UTBK ini dan ada yang tidak. Mereka
beranggapan kalau UTBK ini membuat mata menjadi lelah untuk membaca soal-soal
ujiannya, apalagi soal yang panjang seperti bahasa inggris ataupun bahasa
Indonesia. Hal tersebut dikarenakan, calon peserta SBMPTN 2019, lulusan 2018
ataupun 2017, sudah terbiasa dengan UTBC yang dirasakan lebih leluasa untuk
membaca dan untuk menggaris bawahi ataupun mencoret-coret untuk soal
hitung-hitungan.
Para peserta colon
SBMPTN 2019, khususnya lulusan tahun
2018 ataupun lulusan 2017, dengan cara memanage waktunya agar dapat belajar
semaksimal mungkin dengan cara mereview
materi-materi lama dengan mengevaluasi apa yang salah dari cara
belajarnya, diskusi dengan teman-temannya, dan yang paling penting adalah doa
yang tak pernah terputus. Mereka mengharapkan inilah yang terbaik untuk
kedepannya dan mereka mengharapkan impiannya terwujud dalam ujian SBMTPN tahun
2019 mendatang.


Komentar
Posting Komentar